Ajarkan Anak Melindungi Diri Dari Kekerasan Seksual

Morning Lur, 

Kali ini Mimin Semarang Coret ingin berbagi tips untuk Rubrik Tips Ala Semarang Coret ya, Lur. Akhir-akhir ini, kerap kita dengar terjadi kekerasan fisik dan kekerasan seksual pada anak. Anak-anak yang mestinya jadi tumpuan kasih sayang dan perlindungan orangtua dan lingkungan sekitar, malah menjadi pelampiasan kekerasan. Miris hati mendengar berita-berita ini. Anak adalah makhluk lemah namun bukan berarti tak berdaya. Stop tidak peduli! Ajarkan anak untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, Lur.
Ajarkan anak melindungi dari kekerasan seksual
Anak sehat dan bahagia berawal dari rasa aman dan perlindungan orangtua
Mari kita bersama-sama melindungi anak-anak di lingkungan kita. Lebih peduli dengan anak-anak yang ada di sekitar kita. Jika sedulur mengetahui sesuatu hal tidak baik menimpa seorang anak, coba selidiki. Laporkan kepada pihak RT atau pihak berwenang. Jangan diam saja dan tak peduli. Jangan sampai kasus yang menimpa si cantik Angelina di Denpasar terulang kembali, Lur.

Karena kita sepakat bahwa anak-anak bukan makhluk lemah dan tak berdaya, mari sedulur ajarkan kepada anak-anak sedulur dan anak lainnya di lingkungan sedulur bagaimana melindungi diri dari kekerasan seksual. Kekerasan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, bahkan terhadap anak-anak.

Mereka rentan terhadap bahaya itu di lingkungan bahkan di dalam rumah sendiri.
Tak jarang, orang terdekat adalah predator anak-anak. Jadi, mari kita ajarkan beberapa cara untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, menurut petunjuk dari UNICEF, lembaga PBB yang khusus mengurusi pemenuhan hak anak secara total dan baik.

Ajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual
Kampanye Ajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual dari UNICEF

Cara melindungi diri dari kekerasan seksual menurut UNICEF, diantaranya adalah:

1. Jangan berinteraksi dengan orang asing.
Lindungi anak sedulur. Ajarkan anak-anak agar tidak mudah berbicara dengan orang asing ang baru ia temui. Ajarkan anak bahwa tidak boleh sembarangan menjawab atau menerima barang dari orang asing. Di dunia ini tidak semua orang baik, walaupun nampak ramah.

Banyak penjahat bersembunyi di balik topeng orang ramah dan suka memberi. Ajarkan anak menolak tegas pemberian permen atau mainan dari orang asing. Hal ini juga berlaku untuk orang asing di dunia maya, yang mengajak anak sedulur berkenalan di sosial media seperti Facebook dan Twitter.

2. Minta ijin jika pergi kemanapun dan dengan siapapun
Jika sedulur punya anak ABG atau menjelang remaja, tentu sudah punya kegiatan pribadi seperti les, ekskul atau sekedar main bersama teman-temannya. Ya, tentu kita tidak bisa menjaganya terus-menerus. Karena itu, sellalu ajarkan untuk meminta ijin pada orangtua jika pergi kemanapun dan dengan siapapun. Catat semua nomer telepon teman-temannya agar sedulur mudah menghubungi teman anak jika ponsel anak kehabisan baterai atau tertinggal.


Ajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual
Biarkan anak tumbuh sehat dan bahagia dengan mengajari mereka melindungi diri
3. Tidak boleh ada yang melihat/ menyentuh bagian pribadi mereka
Anak usia balita pun sudah dapat sedulur ajari untuk menutup auratnya, mengajari untuk merasa malu bila bagian pribadi mereka terlihat. Dengan begitu, sedulur akan mudah mengajari anak-anak untuk tidak memperbolehkan ada orang lain yang melihat dan melihat bagian pribadi mereka seperti wajah, bahu, dada, paha dan kemaluan mereka.

4. Ajarkan cara menolak bila anak merasa tidak nyaman
Tidak jarang, kejadian pelecehan dan kekerasan seksual terjadi berlarut-larut karena anak kita tidak memiliki keberanian untuk menolak dan melaporkan kejadian buruk yang dialaminya pada kita. Ajarkan anak agar berani menolak secara tegas, jika seseorang memperlakukan dia dan membuatnya tidak nyaman. ia harus bisa menolak walaupun orang itu adalah guru, atau siapapun yang diseganinya.


5. Titipkan anak pada orang yang dipercaya
Hal yang lazim terjadi jika kedua orangtua bekerja dan anak dititipkan pada pengasuh, pembantu, kakek nenek atau tempat penitipan anak. Titipkan anak sedulur pada orang yang Anda percayai track recordnya. Bahkan anggota keluarga atau saudara terdekat pun tak jarang menjadi pelaku kekerasan seksual, sering kita dengar beritanya kan Lur. Waspadalah, waspadalah...

Ajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual
Ajarkan anak melindungi diri dari kekerasan seksual ya sedulur

6. Lapor pada orangtua jika ada yang menyentuh bagian pribadi mereka
Ajak anak untuk selalu terbuka dan mempercayai sedulur tak hanya sebagai orantua, tapi juga sahabatnya. Biasakan berbicara dari hati ke hati tentang apa saja kepada anak-anak. Ajarkan anak untuk melapor pada sedulur jika ada yang menyentuh bagian pribadinya atau membuat ia tak nyaman. Dengan hubungan yang dekat, anak-anak takkan segan menceritakan apapun pada sedulur.


7. Berteriak atau kabur bila merasa terancam oleh orang asing
Keberanian bertindak dan bersikap tegas sangat penting bagi anak untuk menjaga dirinya dari ancaman kekerasan seksual. Ajarkan anak untuk berteriak atau kabur bila ia merasa terancam dan takut oleh kehadiran orang asing. Usahakan menarik perhatian orang lain dan sekeliling jika merasa terancam. Masukkan anak sedulur ke tempat belajar bela diri untuk melindungi diri dan melatih keberaniannya.

Anak-anak di Jepang, dibekali alat semacam alarm kecil yang bila ia merasa terancam, maka alarm akan berbunyi nyaring dan membuat pelaku kabur atau warga mendekat. Coba ya, di Indonesia juga anak-anak dibekali alat seperti itu ya, Lur.  Untuk anak gadis, bisa dibekali semprotan merica di tasnya, Lur.

8. Sampaikan berulang-ulang
Ya, jangan takut dianggap orangtua bawel dan cerewet, Lur. Karena ini penting untuk melindungi anak-anak sedulur dari bahaya kekerasan seksual yang kian marak terjadi. Kita tidak tahu kapan bahaya datang dan mengintai, Naudzubillah.

Tak hanya Ajarkan anak untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, tapi juga ajak orangtua di lingkungan perumahan sedulur, kampanyekan cara ini ke arisan-arisan PKK atau ketika sedulur berkumpul bersama guru dan paguyuban orangtua murid di sekolah.

Ajarkan anak melindungi dari kekerasan seksual
Ajak guru dan orangtua juga masarakat di lingkungan sedulur untuk kampanye
Mari sosialisasikan dan Ajarkan anak untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, agar anak-anak di Indonesia terlhindar dari kekerasan seksual. Aamiin! Lebih baik bersama-sama mencegah daripada terlanjur terjadi, hiks. Semoga artikel mimin Semarang Coret tentang Ajarkan anak untuk melindungi diri dari kekerasan seksual, bisa bermanfaat ya Lur.


Posting Komentar

3 Komentar

  1. Betul itu setuju mbak karena rumah terutama ibu adalah madrasah terbaik bagi anak2nya, dan pendidikan utama harus bermula dari rumah bukan mengandalkan sekolah, ortulah yang bertanggungjawab

    BalasHapus
  2. Makasih tipsnya, Mbak. Sangat saya catat: Sampaikan berulang-ulang

    BalasHapus
  3. Tiap ketemu orang mencurigakan saya ngibrit..hahaha kebawa ampe gede. Kalau ada yg nanya alamat di tengah jalan dan keliatan aneh gelagatnya...jawabnya teriak buat mancing perhatian orang sekitar

    BalasHapus