Piknik Doesoen Kopi Sirap Bersama Sekolah Kucica Ungaran

Morning Sedulur, Mimin ingin mengajak kalian berwisata unik di Doesoen Kopi Sirap terletak di Dusun Sirap, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

Doesoen Kopi Sirap Jambu Kabupaten Semarang

Sudah tahu kan, daerah Kelir di Kecamatan Jambu tersohor dengan kopi produksi mereka, kopi Kelir yang sering menjadi jawara di berbagai lomba kopi nasional dan internasional karena kelezatannya.


Kekhasan dan keunikan kopi yang ditanam di Gunung Kelir ini adalah adanya cita rasa moka yang alami saat kita menghirupnya. Padahal, sang barista tidak menambahkan bubuk cokelat saat membuatnya. Hal ini terjadi karena ketinggian tempat menanam alias pengaruh geografis dan iklim.

Sekolah Kucica Goes To Doesoen Kopi Sirap

Ya, sejuk dan nyaman, itulah yang dirasakan saat Mimin Semarang Coret mengunjungi Doesoen Kopi Sirap bersama Sekolah Kucica Ungaran yang beralamat di Jalan Layur Selatan II No 78 Sebantengan, Ungaran.


Seperti yang sering Mimin ceritakan, Sekolah Kucica memang layaknya sekolah alam yang kerap mengajak para siswanya untuk piknik dan menjelajahi alam sekitar. Diantaranya menanam mangrove di Tirang, Semarang, dan bermain tubing di Karanganyar.

Anak-anak juga beberapa kali berkunjung ke tempat ibadah dan sekolah lain untuk belajar keberagaman agama. Seperti mengunjungi vihara Buddhagaya dan kelenteng Tay Kak Sie di Semarang. Anak-anak belajar toleransi dan menghargai satu-sama lain walaupun berbeda suku dan agama.

Naik pick up menuju kebun kopi

Anak-anak Sekolah Kucica juga pernah diajak melihat proses pembuatan tahu langsung di pabriknya di Bandungan. Juga pernah main ke perkebunan teh dan pabrik teh di Karanganyar, Solo. Piknik sekaligus dapat ilmu dan pengetahuan baru ya!


Kali ini, kami diajak Sekolah Kucica Ungaran menjelajahi perkebunan kopi dan wisata minum kopi yang dikelola Gapoktan alias Gabungan Kelompok Tani Sirap. Perjalanan dari Ungaran ke Dusun Sirap tidak begitu jauh hanya sekitar satu setengah jam perjalanan ke arah Ambarawa.

Doesoen Kopi Sirap Jambu Kabupaten Semarang

Kebayang betapa sulitnya medan yang ditempuh para guru Sekolah Kucica untuk survei dan menyiapkan acara ini! Apalagi jalanya mendaki dan musim hujan begini. Superwomen. Great job, bu guru! Semoga selalu diberi kesehatan ya, aamiin!

Siap pentas niih Kaak
Main egrang

Main dakon

Main mobil kayu
Yang menegangkan ketika kita harus mendaki perbukitan untuk mencapai doesoen kopi Sirap. Duh, tanjakannya tajam dan curam! Untungnya, Pak Supir ELF yang kami naiki ahli, hehe. Alhamdulillah, tanjakan sejauh kurang lebih 1 km berhasil kami lalui.

Pentas Sekolah Kucica

Pertunjukan Seni Doesoen Kopi


Tak lama, kami pun diajak mampir untuk menikmati kopi dan camilan di rumah Pak Kadus. Enaknyaa habis lelah naik kendaraan bercampur tegang terus menikmati secangkir kopi susu asli Kelir dan gorengan mendoan. Yummi. Mimin dan anak sampai nambah beberapa kali. Lapar yaa? Hihi.




Setelah kenyang, kami diajak pak kadus menuju Dusun Sirap. Jalan kaki? Tentu tidak! Anak-anak beserta ortunya dipersilakan naik mobil pick up dong! Hihi. Anak-anak excited, ortunya? Deg-degan! Hihi.


Tari kewer-kewer yang kocak

Kebayang kalau jalannya mendaki kayak tadi, Lur! Setelah rombongan anak-anak, baru deh giliran kami naik pick up. Huaa, jalannya anjrut-anjrutan menyusuri pemukiman penduduk. Tapi seruu. Tadi, pengen jalan kaki karena takut, hihi.




Akhirnya, Kami memasuki gerbang Doesoen Kopi Sirap. Alhamdulillah, sampai juga! Nggak jauh kok, hihi.  Sejauh mata memandang adalah perkebunan kopi, udaranya pun terasa sejuk khas dataran tinggi.

Kafe Kopi Sirap

Barista meracik kopi enak

Lets ngopiii

Dusun ini memang terletak di kaki Gunung Kelir. Kami disambut para penari cilik dan remaja Gapoktan. Penari berusia SD ini pun membawakan tarian dengan kompak. Anak-anak Sekolah Kucica diberi mahkota yang terbuat dari daun kopi. Unyu!

Menanam bibit kopi

Bibit kopi

Setelah tarian selesai, ada pertunjukan teatrikal dari anak-anak Doesoen Kopi Sirap. Mereka memasang sapu lidi yang diberi cabe dan bawang, konon untuk menangkal hujan, hehe.

Para ortu pun mulai memesan kopi dan camilan di Kedai Wandhe Kopi. Nikmat banget niih, dingin-dingin ngopi! Sambil menyaksikan para petani kopi hilir-mudik memikul beban di punggung. Barista kopinya adalah anak muda penduduk Dusun Sirap yang sudah mendapat pelatihan meracik kopi.

Menyortir biji kopi yang bagus

Wangiii

Berbagai jenis kopi arabika, robusta dan ekselsa produksi Dusun Sirap diracik menjadi berbagai minuman kopi diantaranya coffee latte, espresso, vietnam drip, tubruk hingga cappucino. Asyik lho melihat mereka meracik kopinya.

Mendung menggelayut menambah syahdu suasana siang itu. Ada beberapa gubuk kecil di tepi sungai untuk menikmati kopi dan camilan seperti nasi jagung bakar, ketela bakar dan singkong goreng.


Setelah itu, ada pertunjukan kolaborasi anak dan orangtua. Tari kreasi masing-masing kelas seru lhoo, Sedulur. Kostumnya pun dibuat sendiri oleh Ayah dan Bunda. Latihannya berapa lama ya Ayah Bunda?

Doesoen Kopi Sirap ini baru dibuka sekitar awal tahun 2017. Berawal dari ide para petani kopi yang bergabung di Gapoktan untuk memperkenalkan wisata kopi pada khalayak.

Gubuk untuk ngopi syahduuu

Mereka memutuskan membuat sebuah desa wisata untuk edukasi dan wisata. Di sini, kita bisa menikmati kopi enak, berkeliling kebun kopi dan melihat proses pengolahan kopi dari bibit hingga siap minum.

Pengunjung bisa wisata kopi, mempelajari berbagai jenis varietas kopi, hingga belajar meracik kopi sendiri dipandu instruktur berpengalaman.

Makan siang duluu

Setelah pertunjukan Sekolah Kucica, anak-anak diajak bermain permainan tradisional seperti egrang, dakon, mobil-mobilan dan naik motor dari kayu. Seru!

Sayangnya, hujan deras! Kami tidak bisa mengajak bocah berkeliling kebun. Tapi, anak-anak diajak menanam bibit kopi! Setelah itu, acara makan siang dengan menu ndeso tapi nikmaat!




Setelah makan, kami diajak mengintip  ke tempat sortir kopi yaitu proses pengolahan biji kopi setelah dipanen prosesnya panjang ya untuk bisa kita nikmati!

Mulai dari memilih biji kopi, dijemur, disangrai dan diapakan lagi yaa? Alhamdulillah, seru banget wisata Doesoen Kopi Sirap bersama Sekolah Kucica. Pulangnya, kami membeli kopi dan camilan di kedai kopi. Akk, sukaa! Terima kasih, Sekolah Kucica sudah mengundang kami! 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Wah enaknya bisa piknik di doesoen kopi, seru banget ya.. Bareng bocil2 lagi, hhh

    BalasHapus
  2. Sekolah kucica asyik ya sering eksplor tempat wisata yang menyatu dengan alam dan mengangkat kearifan lokal 😊

    BalasHapus