Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang


Morning Lur, 

Selamat libur panjang yaa!
Indahnya hari ini kalau kita ngomongin tentang surga. Haha. Surga? Iya, surga. Dibayangan kita pasti sesuatu yang indah dan menyenangkan, bukan?

Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang
keindahan Curug Indrokilo yang syahdu

Nah, tahu tidak? Di Kabupaten Semarang, tepatnya di Ungaran Barat ada sebuah dusun yang memiliki surga tersebut. Aiiih, bikin tambah penasaran. Haha.

Saya sendiri juga begitu, lur. Awal mula di ceritakan teman soal surga tersembunyi tersebut, membuatku antusias untuk ikut blusukan menuju tempat itu. Surga itu bernama Curug Indrokilo. Letaknya berada di Dusun Indrokilo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat.

Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang
penulis mejeng dulu ya sedulur kalau mau kenalan juga boleeh
Ya, Kabupaten Semarang yang letaknya di kaki Gunung Ungaran, memiliki banyak kekayaan alam termasuk wisata Curug yang indah. 

Pagi itu, pukul 09.00, aku bersama seorang teman janjian di Alun-Alun Lama Ungaran. Kami membawa motor masing-masing, karena memang jalan menuju Dusun Indrokilo nanjak pakai banget. Tahu tidak, Indrokilo adalah dusun tertinggi di Ungaran Barat. Jadi, siapkan nyalimu ya Lur!

Untuk menuju lokasi, kami mulai tancap gas ke Desa Lerep, memasuki gapura Desa Lerep terus saja hingga melewati wisata Watu Gunung. Begitu sampai pertigaan Oemah Keboen, ambil jalan ke kiri, jangan yang lurus yaa. 

Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang
Tempat parkir curug belum ada jadi parkir di kebun penduduk saja
Nah, dari situ, sekitar 500 meter, nanti ada pangkalan ojek di kanan jalan, silakan belok kanan. Lalu Sedulur lurus saja dan jangan kaget karena kita memang melewati perkebunan warga. Kalau baru pertama kali pasti menyangka kalau sedang nyasar. Hehe.

Sampai disini, ada yang bingungkah soal rute? Waduh, jika bingung jangan lupa ya, lur. Pakai GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) untuk bertanya, dengan keyword ‘Dusun Indrokilo’ hihi.
Naah jika sudah sampai di gapura 100% kalian nggak nyasar, karena itu adalah gapura Dusun Indrokilo. 

Lanjuut. Kami sudah berada di Indrokilo, tapi eh tapi, mana curugnya? Tidak ada papan penunjuk arah ke Curug Indrokilo. Yang ada justru papan menuju puncak Gunung Ungaran. Yaaa, daripada nyasar, lebih baik ertanya saja pada warga sekitar. Warga disini ramah-ramah, lur. Saat kita baru mau bertanya saja, mereka malah sudah tanya duluan. 

“Mau ke curug ya, mas?” tanya seorang warga. 
Aku mengangguk sambil tersenyum. Lalu, kami diarahkan deh menuju curug tersebut.

Selanjutnya, kami semakin blusukan memasuki kawasan perkebunan warga. Dan anehnya, justru di kebun itulah ada papan penunjuk arah ke Curug Indrokilo. Hmmm, kenapa tidak diletakkan di dekat gapura tadi ya? Boleh nih diusulkan ke pak kades dan perangkat desa.

Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang
Ngomong-ngomong, di Curug Indrokilo tidak ada area parkir lho, jadi motor kita ya asal diparkir di kebun penduduk saja. Tapi, ketika saya bertanya pada seorang warga desa yang sedang mencari rumput sih, katanya aman diparkir disana. Ya sudah kita mantap saja parkir disitu, Bismillah..berdoa yang kencang, Lur! 

Kami pun mulai jalan kaki, menuju curug yang katanya “surga” tadi. Hamparan kebun menjadi pemandangan sepanjang perjalanan. Dari kejauhan suara gemericik air sudah terdengan jelas. Tracking menuju Curug Indrokilo hanyalah jalan setapak. 10 menit kami berjalan kaki, sebuah air terjun sudah tampak di tikungan terakhir.

Waaa, luar biasa luur. 
Deburan air yang jatuh dari ketinggian sekitar  10 meter menimbulkan suara kedamaian. Aduhai, surga ini mah. Hihi. Apalagi disini benar-benar sepi. Tak ada pengunjung satupun selain kami berdua. Aku langsung duduk di sebuah batu besar, menikmati gemericik air, menghirup udara segar dan merasakan hawa sejuk di curug. Benar-benar segar rasanya, Lur. Kalau sudah begini, beban pikiran kerjaan selama seminggu terakhir pada kabur entah kemana. Hihi. 

Surga Tersembunyi, Curug Indrokilo di Kabupaten Semarang
Tapi, sayangnya curug ini kurang begitu terawat, lur. Daun yang berguguran pada berserakan di air yang mengalir. Bahkan saat kita sampai di situ, ada satu pohon bambu tumbang, yang kemudian kami singkirkan. Di situ juga ada sebuah papan nama bertuliskan Curug Indrokilo. Berarti, sudah ada orang ataupun warga yang peduli dengan adanya curug tersebut. Tapi sayangnya, ya tidak terawat aja. Papan namanya saja bisa dipindah alias tidak berdiri permanen. 

Naaah, sampai disini aku mulai berpikir. 
Mungkin ini yang dinamakan ‘surga tersembunyi’. Tidak ada tempat parkir, tidak ada retribusi, daun berserakan, serta kurang  terawat. Ah, andai saja pemerintah dan warga di sini sadar wisata, bukan tidak mungkin wisatawan bakal berbondong-bondong menikmati indahnya surga yang tak lagi tersembunyi bernama Curug Indrokilo ini. Hihi (Kontributor: Tarom Ahmad, Ambarawa).

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Curug jadi wisata yang paling menyegarkan y

    BalasHapus
  2. Ungaran banyak tempat wisata gunung dan curug ya, harus pakai motor kayanya ya, biasanya akses jalannya sempit, tapi rasa lelah terbayar dengan keindahan curugnya ya

    BalasHapus
  3. Ungaran banyak tempat wisata gunung dan curug ya, harus pakai motor kayanya ya, biasanya akses jalannya sempit, tapi rasa lelah terbayar dengan keindahan curugnya ya

    BalasHapus