Ernest Prakasa, Menderitanya Jadi Cina dalam Film Ngenest

Morning Lur,

Hari Jumat (25/12), Semarang Coret menghadiri pre secreening Ngenest, Kadang Hidup Perlu Ditertawakan. Film yang diangkat dari trilogi buku laris Ernest Prakasa seorang komika, penulis, dan pemain film komedi. 

Film Ngenest Ernest Prakasa
konferensi pers Ngenest yang dihadiri media dan penggemar di Semarang
Film yang skenarionya ditulis oleh Ernest Prakasa, juga disutradarai dan dibintangi olehnya. Sebuah proyek besar dan berat bagi Ernest hingga berat badannya turun banyak. Tapi, kerja kerasnya tidak sia-sia, film yang diproduseri Chand Parwez dari Starvision ini mengalir ceritanya. Kelucuannya tidak dipaksakan.

Konflik seorang Ernest Prakasa yang keturunan Cina dan kerap dibully di sekolah cukup mencekam. Begitu traumanya, hingga ia memutuskan akan mencari pacar bahkan istri pribumi hingga nanti anaknya  Yah, banyak adegan lucu tapi sebenarnya miris. Dimana kalau kita berbeda dengan orang lain, kita dibully. Itulah Ernest berpesan dalam filmnya, hidup kadang perlu ditertawakan. Karena obat kesulitan dan kepahitan hidup adalah tertawa. 

Film Ngenest Ernest Prakasa
Setelah pemutaran film yang dihadiri media dan komunitas, panitia mengadakan konferensi pers di KFC Citraland. Ernest hadir bersama tiga pemain film Ngenest yaitu Ari Kriting, Regina Rengganis dan Ardit Erwandha. Di hadapan berbagai media Semarang, Ernest menceritakan bagaimana kesulitan ia menjadi pemain sekaligus sutradara. Juga bagaimana membangun chemistry dengan Lala Karmela, pemeran Meira, istrinya. 

"Iya, canggung ya. Pelukan dan ciuman dengan yang baru kenal. Makanya dibangun keakraban, chemistry dengan mengajak Lala ngobrol dan curhat," jelas Ernest tertawa.

Film Ngenest Ernest Prakasa
yuk nonton film Indonesia berkualitas
Ya, hubungan chemistry antara Ernest dan Lala Karmela yang jadis istrinya. Lalu hubungan Ernest dan Patrick (Morgan Oey) sahabatnya juga nampak nyata. Ah, jadi jatuh cinta pada Morgan Oey hehehe. Yuk nonton lur, film ini tidak hanya kocak tapi juga membawa pesan penting dalam menyikapi keberagaman suku, agama, ras di Indonesia. 


Posting Komentar

6 Komentar

  1. nonton nggak ya? hahaha tunggu respon netizen dulu ah

    BalasHapus
  2. Salut sama Ernest, orangnya cerdas.

    BalasHapus
  3. filmnya oke juga ya mba..aku udah lamaaa banget ngg nonton film Indonesia yang oke niiih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. seru ternyata mba indah, walau ngga baca bukunya bisa ngerti :)

      Hapus