Morning Lur,
Warga Kota Ungaran patut bangga karena memiliki beberapa bangunan kolonial bersejarah yang notabene dahulu adalah bangunan yang dibangun pada masa kolonial Belanda.
Salah satunya adalah Benteng Willem II atau yang lebih dikenal dengan Benteng Ungaran.
Benteng ini berada di pusat kota Ungaran, tepat dijalan utama, Jalan Diponegoro No. 148, Ungaran. Benteng Willem II berseberangan dengan Gedung Kantor Bupati Kabupaten Semarang.
Masih dalam ingatan, dahulu benteng pernah digunakan sebagai tempat tinggal beberapa anggota polisi.
Dan setelah direvitalisasi, Benteng Willem II digunakan sebagai Balai Pertemuan Polisi dan Masyarakat yang dikelola oleh Polri dan sayangnya, tidak terbuka untuk umum.
Benteng Willem II Ungaran |
Salah satunya adalah Benteng Willem II atau yang lebih dikenal dengan Benteng Ungaran.
Benteng Willem II Ungaran yang terawat |
Dan setelah direvitalisasi, Benteng Willem II digunakan sebagai Balai Pertemuan Polisi dan Masyarakat yang dikelola oleh Polri dan sayangnya, tidak terbuka untuk umum.
Mengulik sejarah dari keberadaan Benteng Willem II pada jaman dahulu sangatlah menarik, namun sangat disayangkan karena ternyata tidak semua warga mengetahuinya.
Dahulu Benteng Willem II mendapat sebutan Fort Outmoeting atau encounter untuk mengenang pertemuan bersejarah antara Pakubuwono II dengan Gubernur Jendral Van Imhoff pada tahun 1747.
Lukisan Van Imhoff |
Memasuki halaman muka benteng, terdapat taman dengan tatanan landskape minimalis dan patung Pangeran Diponegoro berukuran sedang.
Didepan pintu masuk benteng terdapat mural patung yang menunjukkan wajah dari Van Imhoff dengan tulisan 1743 - 1750 yang merupakan tahun Beliau bertugas.
Patung pangeran Diponegoro di Benteng |
Memasuki benteng, kita akan melihat dua lorong berseberangan , salah satunya terdapat tangga. Tangga terbuat dari kayu jati dengan panjang sekitar 1 meter dengan ketebalan 3 cm.
Tangga menghubungkan antara lantai dasar dengan lantai atas yang terdapat ruangan besar dengan panjang sekitar 15 meter dan lebar 5 meter.
Lantai dan plafond ruangan terbuat dari kayu, tembok dicat dengan warna putih dengan banyak ornamen jendela berukuran sedang.
Bagian teras muka di lantai dua, terdapat meriam berjumlah 2 pada tiap sisinya.
Tangga menghubungkan antara lantai dasar dengan lantai atas yang terdapat ruangan besar dengan panjang sekitar 15 meter dan lebar 5 meter.
Meriam kembar jadi mengingatkan masa lalu |
Bagian teras muka di lantai dua, terdapat meriam berjumlah 2 pada tiap sisinya.
Bagian tengah benteng berupa halaman terbuka dengan lantai berwana hitam.
Yang disayangkan adalah adanya tambahan bangunan baru berupa panggung dimana konon sebelumnya terdapat sumur yang pernah digunakan Pangeran Diporegoro untuk berwudhu.
Hal itu sedikit mengurangi sisi historis dari tempat tersebut. Open court dikelilingi beberapa ruangan yang saat ini digunakan sebagai tempat pertemuan. Pada bagian belakang juga tersedia fasilitas berupa mushola dan toilet.
Yang disayangkan adalah adanya tambahan bangunan baru berupa panggung dimana konon sebelumnya terdapat sumur yang pernah digunakan Pangeran Diporegoro untuk berwudhu.
Bagian dalam bangunan |
Open court juga menghubungkan area depan benteng dengan area dibelakang yang memiliki dua lorong untuk menuju ke tangga.
Untuk tangga bagian belakang berukuran lebih kecil dan terbuat dari bata semen yang dilapisi dengan ubin.
Tangga bagian belakang bangunan digunakan untuk mengakses ruangan semi terbuka yang ada dilantai dua.
Untuk lantai, plafond dan kolom baloknya juga terbuat dari kayu jati.
Untuk tangga bagian belakang berukuran lebih kecil dan terbuat dari bata semen yang dilapisi dengan ubin.
Tangga bagian belakang bangunan digunakan untuk mengakses ruangan semi terbuka yang ada dilantai dua.
Untuk lantai, plafond dan kolom baloknya juga terbuat dari kayu jati.
Di Benteng Willem II kita bisa menikmati suasana bangunan sambil mengenang sejarah tempat dimana Kolonial Belanda pernah berkuasa beberapa ratus tahun yang lalu. Tak disangka bukan, Ungaran memiliki bangunan kuno yang terawat seperti ini? Jadi, jangan bosan mengubek-ubek Kabupaten Semarang. Banyak hal seru bisa seulur temukan di kota ini.
(Kontributor: Aryani Prabaningrum, Ungaran)
(Kontributor: Aryani Prabaningrum, Ungaran)
2 Komentar
Pertahanan jaman dulu pakai benteng
BalasHapusSekarang sudah berubah
Terima kasih reportasenya
Salam hangat dari Jombang
terima kasih kunjungannya pakde...semoga pakde bisa berkunjung ke kota kami :)
Hapus