Morning Lur,
Kabupaten Semarang, tidak hanya memiliki wisata alam, wisata kuliner ataupun wisata sejarah seperti Museum Kereta Api Ambarawa. Daerah ini juga memiliki wisata ziarah, yang akan memberikan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan. Salah satunya adalah Gua Maria Kerep, Ambarawa.
Kabupaten Semarang, tidak hanya memiliki wisata alam, wisata kuliner ataupun wisata sejarah seperti Museum Kereta Api Ambarawa. Daerah ini juga memiliki wisata ziarah, yang akan memberikan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan. Salah satunya adalah Gua Maria Kerep, Ambarawa.
selamat datang di Gua Maria Kerep Ambarawa |
Ambarawa adalah sebuah kota kecil yang terletak di kaki pegunungan Ungaran, dengan luas 28,22 km² dan memiliki jumlah penduduk sekitar 58.767 jiwa (2012). Ambarawa nampak seperti kota perlintasan lainnya di Kabupaten Semarang dengan pasar-pasar tradisional, toko-toko kecil dan kehidupan masyarakatnya yang sederhana.
Ambarawa tidak pernah surut dikunjungi para wisatawan karena keanekaragaman tempat wisata yag dapat dikunjungi di kota itu, salah satunya adalah wisata ziarah yang menjadi ritual bagi kebanyakan orang Indonesia.
Bagian depan Gua Maria Kerep Ambarawa |
Gua Maria Kerep (GMK) yang berada di Ambarawa, merupakan gua Maria terpopuler di Jawa Tengah selain goa Gua Maria Sriningsih di Kabupaten Klaten Jawa Tengah dan Gua Maria Ratu Kenya Platarejo di Wonogiri.
GMK didirikan tahun 1954 lahir dengan sejarah sederhana yang tidak berdasarkan suatu penampakan. Lokasinya terletak di Jalan Tentara Pelajar, Kelurahan Pajang, Ambarawa yang berjarak sekitar 500 m dari Terminal Ambarawa serta dapat ditempuh dengan kendaraan beroda dua dan empat.
Menyusuri Desa Pajang dengan pemandangan sawah dan rumah-rumah sederhana warga Ambarawa yang letaknya jauh dari hingar bingar kota menjadikan tempat ini cukup tenang dan damai. Pemandangan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Danau Rawa Pening yang dapat terlihat dari tempat ini rupanya tak cukup membuat GMK menjadi tempat peribadatan bagi umat Katolik saja tetapi menjadi kunjungan wisata umat beragama lain yang ingin merasakan sejuknya udara pegunungan.
Menyusuri Desa Pajang dengan pemandangan sawah dan rumah-rumah sederhana warga Ambarawa yang letaknya jauh dari hingar bingar kota menjadikan tempat ini cukup tenang dan damai. Pemandangan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Danau Rawa Pening yang dapat terlihat dari tempat ini rupanya tak cukup membuat GMK menjadi tempat peribadatan bagi umat Katolik saja tetapi menjadi kunjungan wisata umat beragama lain yang ingin merasakan sejuknya udara pegunungan.
Pengunjung bisa datang kapan pun untuk melakukan wisata rohani, namun lebih tepat lagi jika kunjungan peziarah dilakukan di bulan Mei dan Oktober ketika memperingati bulan Maria.
suasana di depan Gua Maria Kerep Ambarawa |
Memasuki area parkir yang luas, para pengunjung disambut jejeran lapak-lapak kecil dengan langgam bangunan yang unik. Di dalamnya berjajar patung Yesus dan Bunda Maria dalam segala ukuran, dari yang mini hingga seukuran tinggi orang dewasa. Bergantungan rosario warna-warni, gelang-gelang berbandul salib yang biasa dijadikan buah tangan.
Lilin-lilin dijajakan para pedagang pada penziarah untuk dinyalakan di depan gua. Tak ketinggalan dengan rangkaian bunga yang dijajakan pada peziarah untuk diletakkan di depan gua. Dijual pula botol-botol putih dan jerigen segala ukuran berstiker gambar Bunda Maria untuk mengambil mata air di dalam komplek ziarah.
Patung Yesus dalam gereja yang tampak ketika berjalan pengunjung berjalan masuk menyusuri gapura utama komplek ziarah. Desain gereja yang menyesuaikan keberadaan jaman dan mengikuti trend masa kini dengan konsep terbuka dan sederhana siap menyambut peziarah untuk mengikuti misa yang diselenggarakan setiap minggu ke dua.
Memasuki area perhentian jalan salib yang berupa bangunan beratap kecil dengan relief diorama, memperkenankan peziarah mengenang perjalanan Yesus Kristus memanggul salib menuju Bukit Golgota, Yesus terjatuh, hingga saat terakhir menjelang kematianNya. Berdoa, mengingat sengsara Yesus dan menyalakan lilin di tiap pemberhentian melengkapi pengalaman spiritual di tempat ini.
Gua yang kita lihat di Gua Maria Kerep, Ambarawa adalah sebuah lubang biasa di bawah batu buatan besar, dengan patung Bunda Maria diatasnya. Ketenangan batin akan diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Berlutut, menyalakan lilin dan meletakkan bunga di depan gua, kemudian memanjatkan doa di depan patung Bunda Maria. Menuliskan permohonan pada secarik kertas dan memasukannya pada kotak pembakaran surat yang berada di samping gua dengan harapan Tuhan mendengarkan tiap-tiap permohonan dan doa.
Lilin-lilin dijajakan para pedagang pada penziarah untuk dinyalakan di depan gua. Tak ketinggalan dengan rangkaian bunga yang dijajakan pada peziarah untuk diletakkan di depan gua. Dijual pula botol-botol putih dan jerigen segala ukuran berstiker gambar Bunda Maria untuk mengambil mata air di dalam komplek ziarah.
pemandangan indah |
Memasuki area perhentian jalan salib yang berupa bangunan beratap kecil dengan relief diorama, memperkenankan peziarah mengenang perjalanan Yesus Kristus memanggul salib menuju Bukit Golgota, Yesus terjatuh, hingga saat terakhir menjelang kematianNya. Berdoa, mengingat sengsara Yesus dan menyalakan lilin di tiap pemberhentian melengkapi pengalaman spiritual di tempat ini.
Gua yang kita lihat di Gua Maria Kerep, Ambarawa adalah sebuah lubang biasa di bawah batu buatan besar, dengan patung Bunda Maria diatasnya. Ketenangan batin akan diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Berlutut, menyalakan lilin dan meletakkan bunga di depan gua, kemudian memanjatkan doa di depan patung Bunda Maria. Menuliskan permohonan pada secarik kertas dan memasukannya pada kotak pembakaran surat yang berada di samping gua dengan harapan Tuhan mendengarkan tiap-tiap permohonan dan doa.
taman yang terawat dan rapi |
Di samping kiri gua terdapat altar yang terbuat dari marmer putih. Disamping kanan gua terdapat air dari sumber ini dialirkan ke kran-kran yang dirancang apik menyatu dengan gua, diharapkan peziarah dalam keheningan membasuh muka kita dan minta kepada Tuhan supaya memurnikan hati bahkan meminumnya sambil juga memohon rahmat khusus. Peziarah dipersilahkan mengambil air tersebut untuk dibawa pulang atau diberikan kepada kerabat.
Para peziarah dan pelancong juga disuguhi keindahan landscape taman yang tertata apik, gemericik mata air saat menuju area taman, hamparan rumput hijau, tanaman perdu dan rimbunnya pepohonan dipadukan untuk menciptakan suasana asri dan nyaman. Sarat akan nilai religious, taman terdapat patung diorama peristiwa – peristiwa penting Yesus. Suasana yang teduh dan tenang kala berziarah di GMK, sembari melakukan perenungan dan menikmati ketenangan batin.
Tak lengkap rasanya jika diakhir kegiatan ziarah tanpa mencicipi makanan khas dari daerah setempat. Sate kelinci yang menjadi makanan khas daerah tersedia di pujasera yang berada pada area parker komplek ziarah. Desain pujasera yang unik dan atraktif semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Makanan yang tidak kalah enaknya adalah pecel mie Mbok Kami. Dijajakan di deretan warung sederhana yang terletak di jalan masuk menuju kearah GMK dengan harga murah namun rasanya tidak murahan (Kontributor: Aryani Praba Ningrum, Ungaran)
Para peziarah dan pelancong juga disuguhi keindahan landscape taman yang tertata apik, gemericik mata air saat menuju area taman, hamparan rumput hijau, tanaman perdu dan rimbunnya pepohonan dipadukan untuk menciptakan suasana asri dan nyaman. Sarat akan nilai religious, taman terdapat patung diorama peristiwa – peristiwa penting Yesus. Suasana yang teduh dan tenang kala berziarah di GMK, sembari melakukan perenungan dan menikmati ketenangan batin.
Tak lengkap rasanya jika diakhir kegiatan ziarah tanpa mencicipi makanan khas dari daerah setempat. Sate kelinci yang menjadi makanan khas daerah tersedia di pujasera yang berada pada area parker komplek ziarah. Desain pujasera yang unik dan atraktif semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Makanan yang tidak kalah enaknya adalah pecel mie Mbok Kami. Dijajakan di deretan warung sederhana yang terletak di jalan masuk menuju kearah GMK dengan harga murah namun rasanya tidak murahan (Kontributor: Aryani Praba Ningrum, Ungaran)
8 Komentar
di kampung halaman saya juga ada mba , Gua Maria, di Kuningan. tp saya sendiri malah blm pernah kesana :)
BalasHapushehehe iya tempatnya rata-rata nyaman dan tenang ya mba kania
HapusPemandangannya indah ya... jadi di Indonesia ada berapa pastinya ya Gua Maria itu..hihi..
BalasHapusayo digugling mba hehe
HapusKetenangan suasana dan kesejukan udaranya seindah taman buatan di samping Gua Maria Kerep
BalasHapuscocok untuk beribadah dan menenagkan pikian ya pak darto...
HapusBaru tau ada bulan Maria. Jadi kepo ada apa dengan bulan Maria.
BalasHapusmari kita colek mba aryanie sang reporter :)
Hapus