Serabi Ngampin Ambarawa, Kab. Semarang
Morning Lur,
Main ke Ambarawa lagi yuk!
Setelah main ke Rawa Pening, Museum Kereta Api dan mencicipi ikan bakar di Ikan Bakar Bu Nana, Banyubiru. Kita cicipi kue yang enak yuk!
Apa sih yang terlintas di benak ketika mendengar kata ‘serabi’?
Pastinya kue bundar kecil dengan aneka topping yang rasanya manis. Atau kue bundar dengan diameter lebih kurang 10 cm dengan berbagai varian rasa serta menyajikannya dengan digulung dengan daun pisang Yup, itu serabi solo.
serabi ngampin yang slurpp (Foto Slamsr) |
Serabi ini lain dari yang lain lho. Sekilas seperti kue apem tapi lebih tipis. Bentuknya bundar gepeng berdiameter sekitar 7 cm. Umumnya ada pilihan warna yaitu putih, coklat, dan hijau. Serabi putih berasa santan gurih.
Serabi coklat berasa gula jawa, sedangkan serabi hijau berasa pandan. Serabi-serabi itu biasa dipajang di ‘etalase’ unik alias diletakkan di atas tampah yang dialasi daun pisang. Agar tak terpapar debu, serabi ditutup dengan plastik bening yang berbentuk mengerucut ke atas karena diganjal sebilah kayu.
ibu penjual serabi meracik adonannya (Foto: Slamsr) |
Cara menyantapnya ada dua versi.
Bisa dimakan tanpa kuah, bisa juga disantap dengan kuah santan panas yang mengepul. Satu mangkuk serabi kuah (biasanya terdapat 3-4 serabi) dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp. 3000. Selain menikmati kue serabi, di sana biasanya juga menyediakan opak samiyer (opak ketela yang berbentuk bundar tipis dan digoreng) serta aneka cemilan seperti kembang goyang, criping pisang, keripik singkong, dan lain-lain.
Serabi Ngampin yang dijajakan di desa Ngampin Ambarawa di sepanjang jalan raya Semarang-Jogja ini, mempunyai cita rasa yang khas karena dimasak di atas tungku kecil dan wajan kecil yang terbuat dari tanah liat. Bahan bakarnya menggunakan kayu. So, sensasi rasa serabinya gurih dan yummy banget.
Saya pernah diberi resep membuat serabi oleh salah satu ibu penjualnya. Begini, tepung beras diuleni dengan santan kental dan sedikit garam. Tambahkan sedikit air mendidih, lalu tuangkan santan encer. Untuk mendapatkan warna coklat, pisahkan santan kental yang telah diberi santan, ke dalam mangkok. Lalu diberi irisan gula jawa. Aduk merata.
Langkah selanjutnya, panaskan tungku dan wajan, lalu tuang di atasnya. Pertama-tama, adonan putih dulu yang dituang. Setelah adonan setengah matang, baru tambahkan cairan coklat atau hijau. Dimasak sampai matang. Untuk tahu matang atau belum, bisa dites pakai tusuk gigi. Kalau serabi tidak lengket, berarti sudah matang. Eits, ngangkat serabinya pakai susruk ya. Hati-hati agar tidak hancur.
asiknya menikmati serabi ngampin rame-rame |
Untuk kuahnya, rebus gula jawa dan santan hingga mendidih. Biar lebih nyuss, bisa ditambah seikat daun pandan dan irisan nangka. Silakan dicoba di rumah ya.
Ingin mampir ke kedai serabi Ngampin Ambarawa? gampang kok.
Jika dari arah Semarang, setelah terminal Bawen, ambil jalur lurus saja. Bukan yang ke kiri karena itu berarti lewat Jalan Lingkar Ambarawa (JLA). Nah, nantinya akan melewati Pasar Projo, Monumen Palagan Ambarawa, dan masih lurus sekitar 2 km.
Nah, setelah sampai desa Ngampin Ambarawa, banyak berjajar kedai-kedai kecil berukuran 2 x 2 meter persegi. Pengunjung biasa menyantap serabi dengan duduk-duduk lesehan di atas tikar. Kue serabi ini juga bisa dibungkus untuk oleh-oleh. Selamat mencoba ya...(Kontributor: Arinda Shafa, Semarang)
Photo Courtesy of Slamet Riyadi
Photo Courtesy of Slamet Riyadi
6 Komentar
Waaah, udah lama nggak mampir makan serabi :)
BalasHapusgurih nih serabi ngampin, udah pernah mampir di situ
BalasHapusSering lewat tapi ga pernah beli.
BalasHapusKangen srabi sama samiyer, enak tuh.
Sering beli kalau dari Jogja. Serabinya enak. Opaknya renyah :)
BalasHapusWuaahhhh bntuknya sih mirip serabi sibolga yg srg dibikin mama... tp kalo di sana serabinya cndrung putih aja...dan kuahnya dr durian... tp yg ini udh kliatan enak jugaa ^o^... ntr ah kalo ke solo mampir ksana nyobain
BalasHapussaya senang banget serabi .. tiap daerah punya keunikan dan ke khas-annya ...
BalasHapusbelum pernah nyoba serabi ngampin ... mesti nyoba nih kalau ke ambarawa